Sabtu, 23 Mei 2015

Apa Manfaat Kolagen Untuk Kulit?



Kondisi fisik manusia pasti mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Kulit misalnya, yang semula (saat bayi) bertekstur halus, lembut, dan kenyal, seiring dengan bertambahnya usia menjadi semakin kering, keriput, dan kusam. 'Siapa' yang bertanggung jawab terhadap perubahan tersebut? Jawabnya adalah kolagen.

Kolagen merupakan komponen utama lapisan kulit di bawah epidermis –kulit bagian terluar- yang dibentuk oleh sel fibroblast. Tubuh manusia terdiri dari 25 jenis kolagen yang mengisi 25-30 persen dari total protein tubuh manusia. Sebagai bagian dari protein alami, jaringan ini memberikan dukungan struktur pada kulit (juga otot dan tulang), yaitu berupa tekstur dan kekenyalan.

Khusus untuk indera peraba, 75 persen dari kulit manusia dibentuk oleh jaringan kolagen. Kolagen terbentuk dari serat-serat yang saling menenun, sehingga membentuk sebuah kerangka tempat sel-sel baru tumbuh dan berkembang. Selain menjaga elastisitas kulit, mengurangi nyeri otot, menguatkan tulang dan gigi, serta menyehatkan kuku dan rambut, kolagen juga bertugas mengembalikan fungsi jaringan tubuh yang menurun, pada mata, gusi, mulut, dan lidah. Singkatnya, kolagen berperan penting dalam menjaga kecantikan Anda.



Pada wanita yang memasuki masa menopause, penurunan jumlah kolagen terjadi semakin cepat karena tubuh berhenti memproduksi estrogen. Akibatnya? Kulit berkeriput, mata  kering, otot mengecil, rambut kusam, kuku menjadi rapuh, gusi mengecil (menyusut). Berkurangnya kolagen juga menyebabkan mundurnya fungsi ujung saraf sehingga menimbulkan rasa gatal pada kulit dan formikasi.

Formikasi adalah rasa gatal, seolah ada serangga merayap di kulit, istilah ini berasal dari bahasa latin, formica yang berarti semut. Formikasi merupakan gejala klasik di masa menopause. Dalam suatu penelitian yang melibatkan 5000 wanita, 1 dari 5 wanita mengalami formikasi selama 1-2 tahun setelah haidnya berhenti.  Sedangkan sekitar 1 dari 10 orang tetap merasakan gangguan ini hingga 12 tahun setelah menopause. Meskipun akhirnya keluhan ini menghilang, penyebab formikasi masih belum sepenuhnyan dipahami. Dan, dampaknya berbeda pada setiap orang.

Meskipun tak dapat mengembalikan penampilan dan kondisi tubuh seperti semula, banyak cara yang dapat Anda tempuh untuk memperbaiki dampak penurunan jumlah kolagen. Terapi Sulih Hormon (TSH) dan perawatan anti-aging yang dilakukan di bawah pengawasan dokter dapat menjadi pilihan.

TSH akan membantu Anda menghambat matinya sel-sel dalam tubuh atau menambah jumlah hormon yang mengatur sel sehingga jumlah kolagen terkendali. Hasilnya terlihat dari kulit yang lebih kenyal dan warnanya lebih cerah, serta terjadinya perbaikan pada rambut, gusi, mata, dan bagian tubuh lainnya.

Sedangkan perawatan anti-aging umumnya dilakukan dengan mengonsumsi suplemen, seperti hormon pertumbuhan (growth hormon), DHA, antioksidan, obat melalui mesoterapi, atau pengelupasan kulit dengan sinar laser. Prinsip dasarnya adalah memperlambat proses penuaan sel dengan mempengaruhi aktivitas DNA yang berada di dalam sel, sehingga mempengaruhi proses penghancuran sel.

Selain dengan TSH dan anti-aging, perawatan yang lebih sederhana berikut ini dapat membantu memperbaiki penampilan dan kondisi tubuh Anda.
1. Konsumsi bahan makanan kaya protein, vitamin, asam folat, dan trace elements (nutrisi dalam  jumlah kecil namun wajib dipenuhi, seperti seng, zat besi, dan yodium). Bahan makanan seperti ikan, kacang-kacangan, sayur, dan buah akan membantu menjaga kesehatan kulit, kuku, rambut, dan mata.
2. Jagalah kelembapan tubuh. Sabun bisa mengikis minyak alami tubuh, karenanya gunakan sabun bayi, dan lotion atau krim pembersih kulit yang kaya pelembap. Dan, minum air putih sekurangnya 8 gelas per hari.
3. Atasi sariawan pada mulut dan lidah dengan berkumur air garam atau mengoleskan obat sariawan. Lalu, periksa gigi setiap 6 bulan.
4. Hindari sinar matahari langsung pada pukul 10.00-15.00. Juga gunakan tabir surya 30 menit sebelum tubuh terpapar sinar matahari. Tabir surya tidak bertahan lama dan Anda perlu mengulangi pemakaiannya setiap 6 jam. Bertambahnya usia membuat pertahanan alami kulit terhadap sinar matahari berkurang, karena sel melanosit yang melindungi kulit dari sinar matahari– menurun antara 10-15 persen tiap 10 tahun.

1 komentar: